Fungsi Fiberglass Pada Material Septic Tank Biotech

Fungsi Fiberglass Pada Material Septic Tank Biotech

Septic Tank. Limbah kotoran manusia terkadang menjadi masalah yang sering terjadi di bangunan rumah tinggal maupun bangunan perkantoran. Karena memang limbah kotoran manusia sangat berbeda dengan limbah sampah pada umum nya. Jika limbah sampah biasa akan dibuang ke TPA dengan plastik sampah, berbeda dengan limbah kotoran yang lebih merusak dan lebih berpotensi untuk mencemari lingkungan. Maka dari itu banyak masyarakat yang membuat sebuah tempat penyimpanan, yang khusus untuk menampung kotoran manusia. Biasanya tempat penyimpanan ini disebut dengan septic tank.

Septic tank juga akan ditanam di bawah tanah untuk menghemat tempat. Secara sekilas mungkin masalah kotoran manusia sudah selesai dengan solusi seperti diatas. Namun material ini konvensional biasanya terbuat dari semen beton, dan itu akan menjadi masalah yang cukup serius untuk jangka panjang.

Semen beton memiliki kekurangan pada ketahanan nya terhadap kelembaban dan air. Jika dipaksakan maka dikhawatirkan akan terjadi kegagalan struktur pada material ini, yaitu hancur nya material secara total. Karena itu pula menggunakan semen beton untuk material ini bukanlah solusi jangka panjang yang baik.

"Septic Tank"

Mengenal Septic Tank biotech

Septic tank biotech adalah terobosan terbaru untuk masalah limbah kotoran manusia. Hal tersebut karena septic tank biotech menggunakan bahan baku yang sangat berbeda dari septic tank konvensional. Bahan baku tersebut adalah fiberglass. Karena hal itu pula septic tank biotech memiliki ketahanan yang sangat tinggi hampir di segala bidang. Mulai dari sinar UV, suhu tinggi, cairan asam, dan masih banyak lagi. Karena ketahanan yang tinggi inilah septic tank biotech akan terhindar dari resiko kegagalan struktur.

Septic tank biotech bukan hanya berfungsi sebagai penyimpanan saja, namun dapat berfungsi untuk menetralisir dan mengurai kotoran agar dapat dibuang tanpa harus memiliki resiko kerusakan lingkungan yang tinggi.

Mengapa Harus Fiberglass?

Fiberglass adalah sebuah serat yang berasal dari pecahan kaca. Walaupun demikian serat fiberglass memiliki ketahanan yang tinggi tidak seperti kaca. Namun karena fiberglass terbuat dari kaca maka keunggulan keunggulan kaca akan terbawa dan merekat ke dalam fiberglass. Seperti ketahanan terhadap suhu tinggi, sinar UV, suhu ekstrim, cairan asam, dan masih banyak lagi. Selain kuat namun tetap setiap material yang terbuat dari fiberglass memiliki  beban yang ringan. Fiberglass sendiri dibuat dengan cara pecahan pecahan kaca dipanaskan, lalu cairan kaca panas akan ditarik sehingga membentuk seperti serat serat kaca yang tipis.

Selain itu biotech ada banyak material yang terbuat dari fiberglass. Seperti fiberglass grease trap, panel tank, ground tank, dan lain sebagainya. Fiberglass banyak digunakan dalam material material tersebut dikarenakan, material itu sendiri yang ditempatkan di area dengan kondisi ekstrim. Seperti panel tank yang harus di jemur selama 12 jam di terik matahari, atau fiberglass grease trap yang harus menampung limbah dapur yang sangat korosif dan asam.

Geotextile Non Woven Sebagai Solusi Atasi Tanah Longsor

Geotextile Non Woven Sebagai Solusi Atasi Tanah Longsor

Non Woven. Tanah longsor adalah bencana yang sangat merugikan bagi siapa saja yang ada di atas maupun dibawah area tebing. Kerugian nya mulai dari harta benda hingga korban jiwa masyarakat sekitar tebing. Namun sebenarnya tidak semua tanah longsor berasal dari tebing alami namun ada yang dapat terjadi dari tebing tebing buatan manusia yang tidak mampu menahan beban nya sendiri, atau karena material tanah yang digunakan untuk membangun tebing tidaklah memadai, semisal tanah rawa, tanah lunak, pasir, dan lain sebagainya. Tebing buatan tersebut dibuat dengan berbagai kepentingan, mulai dari proteksi proyek konstruksi hingga bagian dari proyek konstruksi tersebut.

"Non Woven"

Tidak semua tebing buatan dapat berbahaya dan dapat menimbulkan tanah longsor namun tetap keberadaan tebing yang dekat pemukiman harus diwaspadai. Maka dari itu diperlukan material geosintetik yang dapat berfungsi sebagai perkuatan tebing secara buatan.

Geosintetik sendiri adalah teknologi yang diciptakan umat manusia untuk mengatasi masalah kualitas tanah yang tidak sesuai standar. Geosintetik terdiri dari Geo=bumi, dan sintetik = material buatan. Jika digabungkan maka geosintetik adalah material buatan manusia yang bertujuan untuk dipakai di tanah(bumi).

Apa Itu Geotextile Non Woven

Salah satu turunan dari geosintetik adalah geotextile non woven yang sangat populer digunakan dalam berbagai kepentingan proyek konstruksi. Geotextile non woven adalah material PP yang berfungsi sebagai perkuatan, filtrasi, dan stabilisator pada berbagai proyek. Karena keberagaman dari tujuan geotextile non woven membuat material ini memiliki pengaplikasian yang cukup luas, seperti:

  • Pelapis Sistem Drainase Dengan Geopipe
  • Perkuatan Tanah Lunak Pada Proyek Konstruksi
  • Menjadi Sarung Dari Material Geobag
  • Penyaring Air Pada Modular Tank

Namun dari banyaknya contoh pengaplikasian dari geotextile non woven di atas masih ada satu pengaplikasian yang cukup populer digunakan. Yaitu geotextile non woven sebagai pencegah tanah longsor. Lalu bagaimana geotextile non woven untuk perkuatan tebing dapat bekerja?

Geotextile Non Woven Sebagai Perkuatan Tebing

Material ini akan diaplikasikan dalam beberapa layer untuk menambah efektifitas dari material ini sebagai perkuatan tebing. Ketinggian dan jarak antara geotextile dengan material timbunan akan disesuaikan dengan kondisi, dan keperluan tebing yang akan dibangun. Lalu ujung dari material geotextile akan dilipat dan dimasukan kedalam layer geotextile yang ada di atas nya. Yang membuat seluruh permukaan tebing akan tertutup oleh material ini. Oleh karena itu geotextile dapat berperan sebagai perkuatan tanah longsor sekaligus pencegah erosi pada tebing.

Metode serupa dapat diaplikasikan pada geotextile woven yaitu saudara terdekat dari material ini. Namun dalam pengaplikasian nya geotextile woven memiliki kelemahan yang cukup fatal, yaitu tidak membiarkan air untuk masuk ke dalam tebing atau setidaknya membatasi ari untuk masuk. Hal tersebut dapat terjadi karena geotextile woven memiliki sifat kedap air. Tanah yang tidak memiliki kelembaban yang cukup akan membuat tanah tersebut menjadi gempur dan tidak memiliki ketahanan yang baik. Yang pada akhirnya akan membuat tebing menjadi cukup berbahaya untuk semua orang yang ada di sekitar tebing.

Namun skenario diatas dapat dihindari dengan menggnakan geotextile non woven yang memiliki sifat tembus terhadap air. Sifat tembus air ini dapat membiarkan air untuk masuk kedalam tebing dengan intensitas yang wajar. Oleh karena itu dapat melembabkan tanah sehingga longsor dapat terhindar dengan lebih efektif.

Fungsi Drainage Cell Dalam Vertical Garden

 

 

"Vertical Garden"

Daerah perkotaan yang padat dan penuh solusi terkadang membuat banyak orang untuk membuat taman mereka sendiri untuk menjernihkan udara sekitar rumah dan memperintah rumah. Namun membuat taman di tengah kota besar bukanlah hal yang mudah, lahan yang terbatas terkadang menjadi penghalang terbesar untuk membuat taman di rumah mereka sendiri. Sekalipun ada lahan yang dapat di buat taman, harga tanah tersebut bisa sangat mahal sehingga orang mulai malas untuk mengeluarkan uang ekstra hanya untuk membuat taman.

Namun sebenarnya ada sebuah konsep taman yang tidak membutuhkan lahan yang besar bahkan tanah kurang dari satu meter pun bisa di bangun sebuah taman yang megah, konsep taman seperti apa itu?

Mengenal Konsep Vertical Garden

Vertical garden adalah sebuah konsep taman yang cukup unik. Karena kebanyakan konsep taman berada di permukaan tanah, sedangkan vertical garden di bangun secara vertikal ke atas mengikuti dinding yang ada. Dengan itu vertical garden bisa menjadi solusi bagi masyarakat yang menginginkan sebuah taman dengan kebutuhan lahan yang minim. Walaupun konsep taman ini sangat berbeda dengan konsep taman pada umumnya. Ternyata vertical garden memiliki keindahan yang tidak kalah bagus dengan taman yang ada di darat. Vertical garden sendiri memiliki 2 jenis utama yang masing masing memiliki keunikan tersendiri. Apa saja jenis tersebut?

  • Living Wall

Jika kamu suka dengan taman vertikal yang memiliki banyak jenis di dalam nya, vertical garden jenis living wall bisa menjadi solusi. Vertical garden jenis ini memang memiliki sisi estetika yang lebih tinggi karena jenis tanaman yang lebih beragam dan juga pola yang bisa dibentuk sesuka hati. Karena itu konsep green wall banyak digunakan untuk bangunan bangunan formal karena memiliki kesan rapi namun tetap indah. Kamu juga bisa memvariasikan living wall dengan elemen air seperti air terjun mini dan air mancur. Living wall sendiri memiliki proses pembuatan yang lebih rumit namun semua itu bisa terbayarkan dengan hasil dari living wall yang indah.

  • Green Facades

Green facades adalah jenis kedua dari vertical garden. Jenis green facades memiliki bentuk yang berbeda dari living wall karena green facades biasanya hanya ditanami satu jenis tanaman saja. Serta tanaman yang ditanam di green facades adalah jenis tanaman rambat. Tanaman akan ditanam di dasar tembok lalu akan dibiarkan sampai tanaman rambat tersebut bisa tumbuh dengan sendirinya. Walaupun terdengar monoton sebenarnya green facades memiliki sisi estetika yang sangat menarik, cocok untuk kamu yang ingin memiliki sentuhan alam liar di pekarangan rumahmu.

 

"Vertical Garden"

 

Apa Peran Drainage Cell Dalam Vertical Garden?

Vertical garden mungkin terlihat seperti sebuah solusi untuk kamu yang menginginkan taman dengan lahan yang sempit, namun mengandalkan tembok rumah sebagai penyangga tanaman bisa berdampak buruk bagi tembok tersebut. Karena semen beton tidak memiliki ketahanan yang tinggi terhadap air maka membangun taman vertikal bisa membuat kelembaban pada tembok dapat meningkat. Hal tersebut akan membuat tembok menjadi lapuk dan lambat laun akan menyebabkan kerusakan pada tembok rumah.

Selain itu jika keadaan hujan deras tanaman bisa terendam oleh air yang tertampung pada wadah, tentu hal tersebut bisa menjadi masalah pada tanaman dan dapat membuat pembusukan pada akar tanaman. Hal seperti itu tidak akan terjadi pada taman biasa karena air secara otomatis akan meresap kedalam tanah dan air akan tertampung di mata air jauh di dalam tanah.

Maka dari itu drainage cell dapat mengambil peran dalam situasi tersebut. Drainage cell dapat dipasang secara vertikal maupun horizontal. Drainage cell pada vertical garden bekerja dengan cara membantu mengalirkan air menuju tanah dengan sangat baik. Karena drainage cell memiliki 70% ruang kosong. Air yang tadi nya terkumpul di geotextile akan meresap kedalam drainage cell dan membawa air jatuh kebawah.

Selain itu pula drainage cell memiliki peran sebagai separator antara tembok rumah dan vertical garden. Yang dapat mencegah air untuk meresap kedalam tembok rumah dan merusak struktur tembok. Serta bobot yang ringan dari drainage cell tidak akan membebani tembok secara berlebihan. Maka dari itu penggunaan drainage cell dalam vertical garden bisa menjadi pertimbangan untuk kamu yang mau membangun vertical garden dirumahmu.

Penjelasan Geogrid Tipe Uniaxial

 

"Geogrid"

Material konstruksi pastinya sangat penting untuk kebutuhan konstruksi dan setiap alat atau bahan konstruksi pasti memiliki jenis, ciri khas dan kegunaannya masing masing. Namun kali ini kami akan membahas salah satu jenis dari material konstruksi kami yaitu produk dengan tipe uniaxial.

Sebelum itu kita akan meringkas kembali pengertian dari geogrid ini.

Material produk ini adalah material yang membentuk salah satu lembaran berbentuk rakitan yang berlubang dengan pengaplikasiannya yang dimana geogrid dihamparkan di atas tanah dasar untuk menciptakan struktur tanah yang lebih kuat atau lebih jelasnya geogrid berfungsi sebagai perkuatan pada sebuah material-material konstruksi tertentu seperti geotextile yang berguna sebagai pemisah, filtrasi, penghalang, dan lain sebagainya.

Dalam geotextile juga terdapat dua macam komponen yang melibatkan mekanisme dalam pemindahan suatu tegangan, yakni pada gesekan tanah horizontal pada permukaan grid. Selain itu, produk juga memiliki fungsi yang sangat penting untuk melengkapi berbagai material yang dibutuhkan.

Maka dari itu Terdapat dua macam dari produk ini yang menjadikan perbedaan tersendiri, yakni produk uniaxial dan produk biaxial. Namun kali ini kami akan menjelaskan untuk tipe uniaxialnya.

Produk Uniaxial

Produk uniaxial adalah salah satu jenis produk yang digunakan untuk aplikasi perkuatan tanah, dinding, lereng curam, stabilitas lereng, timbunan tanah diatas lunak, dan lain sebagainya. Dari sekian banyaknya penerapan produk uniaxial, kebanyakan produk yang satu ini diterapkan di perkuatan  lereng. Hal ini untuk memberikan kekuatan pada lereng tersebut supaya tetap terjaga dengan baik.

Selain itu, produk uniaxial juga bisa membantu memberikan perkuatan pada sistem slope reinforcement. Hal ini dapat menjadikan bangunan lebih efektif, anda bisa membangun lereng yang lebih tinggi dan tegak lurus dengan menggunakan produk tipe uniaxial. Meski tebing yang dibuat menjulang tinggi akan tetap kokoh bila diterapkan produk uniaxial pada suatu bangunan.

Salah satu andalan dari geogrid uniaxial ini adalah kuat tarik yang dimilikinya dapat menjulang tinggi. Selain itu, kemuluran creep yang rendah juga menjadi andalan produk uniaxial dalam melakukan proses pembangunan. Untuk kasus longsoran geogrid juga ditempatkan pada lapisan tanah. Dengan lapisan yang dilakukan secara beruntun menjadikan tanah lebih stabil dan mendistribusikannya menjadi kuat tarik.

 

"Geogrid"

Lalu kenapa harus memilih geogrid tipe uniaxial?

Geogrid uniaxial juga menyediakan fungsi penguatan pada dinding dan lereng. Geogrid mempunyai kelebihan 100% tahan UV dan tidak akan berkarat, luntur, atau terdegradasi di bawah sinar matahari langsung. Maka dari itu geogrid uniaxial ini sangat direkomendasikan untuk konstruksi membangun tebing dan sebagainya. Selain itu material ini juga dapat mengandalkan solusi yang berkinerja lebih tinggi dan tahan lama untuk dinikmati pada generasi mendatang.

Mengenal Perbandingan Fiberglass Grease Trap Dengan stainless steel

"Fiberglass Grease Trap"

Pada setiap bangunan di dunia ini tentu memiliki sistem saluran pembuangan untuk mengalirkan limbah cair agar bisa dikeluarkan dari bangunan dengan aman. Namun keberadaan sistem pembuangan pada bangunan tentu memiliki beberapa kekurangan yang dimiliki, seperti tidak memiliki kemampuan untuk membuang limbah berlemak yang cenderung padat. Karena jika dipaksakan maka akan berakibat tersumbatnya saluran pembuangan. Mungkin saluran pembuangan yang tersumbat tidak terlihat sebuah masalah besar. Namun saluran pembuangan yang tersumbat bisa sangat berdampak jika terjadi di area apartemen yang memiliki satu sistem pembuangan tunggal atau bangunan restoran yang menghasilkan banyak sekali limbah lemak tak terpakai.

 

Maka dari itu pemisahan jenis limbah serta edukasi untuk tidak membuang limbah berlemak kedalam saluran pembuangan harus dilakukan. Karena hal tersebutlah banyak apartemen atau restoran yang memilih untuk menyaring limbah mereka dengan menggunakan alat khusus. Nama alat tersebut adalah grease trap atau penyaring lemak. Lalu apa itu grease trap?

 

Grease Trap Sebagai Penyaring Lemak

 

Grease trap adalah alat khusus atau bisa dibilang sebuah sistem khusus yang ditujukan untuk menyaring limbah berlemak untuk mencegah terjadinya penyumbatan pada sistem pembuangan konvensional. Karena fungsi nya yang sangat penting membuat banyak orang yang mencoba material grease trap untuk di aplikasikan di rumah mereka. Sistem grease trap yang paling populer digunakan untuk saat ini adalah fiberglass grease trap dan juga stainless steel grease trap. Namun apa perbedaan dari kedua jenis grease trap tersebut?

 

  • Fiberglass Grease Trap

"Fiberglass Grease Trap"

Fiberglass grease trap sesuai nama nya adalah jenis grease trap yang memiliki bahan baku berupa serat fiberglass. Umumnya fiberglass grease trap memiliki warna biru dengan permukaan yang halus. Grease trap fiberglass memiliki popularitas yang lebih besar jika dibandingkan dengan saudaranya yang berbahan stainless steel, mengapa demikian?

 

Fiberglass grease trap memiliki kemampuan super yang bisa bertahan hampir dari segala kondisi dengan lingkungan yang sangat ekstrim. Bahkan serat fiberglass juga digunakan dalam penampungan lain seperti septic tank atau tangki air. Karena hal tersebutlah membuat reputasi fiberglass grease trap bisa dibilang lebih baik.

 

  • Stainless Steel Grease Trap

 

stainless steel grease trap sesuai nama nya adalah jenis grease trap yang memiliki bahan baku berupa stainless steel yang dikenal sebagai material tahan karat. Jenis stainless steel sebenar nya kurang cocok untuk diaplikasikan pada grease trap karena lingkungan yang harus dihadapi grease trap sangatlah ekstrim. Mulai dari cairan yang sangat asam, keberadaan bakteri pengurai, sampai dengan kelembaban yang tinggi membuat ketahanan stainless steel grease trap lambat laun menurun.

 

Ditambah dengan stainless steel grease trap yang merupakan sambungan yang dilas membuat material ini mudah bocor di area sambungan antar stainless steel.

 

  • Keunggulan Fiberglass Grease Trap

 

– Ukuran dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

– Tidak membutuhkan tenaga listrik yang besar

– Terbuat dari bahan anti karat atau korosi.

– Ramah lingkungan

– Produk bergaransi.

– Produk berkualitas tinggi

 

 

Serba-Serbi Dari Material Plastik Cor

 

 

"Plastik Cor"

Pada proses pengecoran material timbunan basah atau semen beton terkadang memiliki beberapa masalah yang biasa nya sangat sering menimpa pada saat pengecoran semen beton. Masalah tersebut akan lebih dirasakan dan memiliki dampak yang lebih besar pada proyek konstruksi dengan penggunaan semen secara masif, seperti proses pembuatan jalan raya. Masalah tersebut adalah bercampurnya material timbunan dengan permukaan tanah.

Pencampuran semen dengan tanah bisa terjadi karena cairan semen yang masih basah akan merembes masuk kedalam pori pori tanah. Hal tersebut akan lebih berdampak jika kondisi tanah yang akan dicor memiliki sifat basah. Perembesan cairan semen memiliki beberapa dampak negatif antara lain:

  • Pembengkakan Biaya Konstruksi
  • Proses Pengeringan Semen Tidak Maksimal
  • Memiliki Resiko Terjadinya Efek Pumping Lebih besar
  • Kualitas Jalanan Tidak Sesuai Standar

Karena alasan diataslah perembesan air akan menghancurkan struktur bangunan mulai dari biaya pengaplikasian sampai dengan kualitas dari struktur yang dibangun. Maka dari itu diperlukan material pemisah atau separator antara timbunan semen yang masih basah, dengan permukaan tanah. Namun material jenis apa itu?

Plastik Cor Pencegah Rembesan Semen

Plastik Cor adalah material polyextract (PE) yang dibuat secara khusus untuk menjadi pelapis timbunan semen agar air dari timbunan tidak merembes masuk ke dalam tanah, begitu pula air dari tanah tidak masuk kedalam semen basah, sehingga dapat meningkatkan kualitas hasil dari pengecoran. Dengan mencegah air semen masuk ke dalam tanah tentu akan meningkatkan kualitas dan juga menghemat biaya dalam pengecoran material semen.

Plastik cor tentu tidak dapat disamakan atau bahkan diganti dengan jenis plastik lainnya. Dikarenakan bahan penyusunnya adalah polyextract (PE). Yang mana sifatnya sangat ramah lingkungan dan pastinya keunggulannya jauh berbeda dengan plastik beton. Tak heran banyak orang yang menggunakan jenis plastik ini untuk keperluan pembangunan.

 

"Plastik Cor"

 

 

Fakta-Fakta Material Plastik Cok

Kita sudah melihat kalau plastik cor sangat berguna dalam proses pengecoran material semen, namun manfaat plastik cor ternyata lebih dari hanya sekedar pelapis semata. Lalu apa saja fakta-fakta tersebut?

  • Dapat Menjadi K3 Di Lingkungan Proyek

Plastik cor diaplikasikan dengan cara di tebarkan di atas permukaan tanah lalu akan ditimbun dengan wiremesh lalu akan dilakukan proses pengecoran. Dalam proses tersebut tentu membutuhkan banyak tenaga kerja untuk memaksimalkan proses pengecoran. Maka dalam kondisi diatas plastik cor dapat menjadi material yang menjaga para pekerja untuk tidak terjatuh atau terpeleset saat proses pengecoran. Tanah yang licin tentu dapat memperlambat mobilitas para pekerja maka dengan hadir nya separator antara kaki pekerja dengan tanah maka akan membantu pergerakan dari para pekerja. 

  • Material Yang Serba Simpel

karena plastik cor pada dasar nya adalah material plastik polyextract, maka hampir dalam segala aspek di dalam material ini sangat simpel. Mulai dari pengaplikasian, pengangkutan, penyimpanan, hingga proses pemotongan nya bisa dibilang sangat simpel. Maka dari itu plastik cor memiliki popularitas yang sangat tinggi ditambah dengan fungsi material ini yang sangat penting dalam proses pengecoran.

  • Tergolong Teknologi Baru

Penggunaan plastik cor di dalam dunia konstruksi sebenarnya masih terbilang baru, namun perubahan yang dihasilkan material ini sangatlah besar pada dunia konstruksi. Plastik cor mudah untuk ditemukan dimana mana dan juga harga nya yang sangat terjangkau jika dibandingkan dengan material separator lain. Dengan kehadiran plastik cor hasil dari pengecoran memiliki kualitas yang tinggi.

  • Material Multi Fungsi

Selain sebagai separator atau pemisah antara semen dengan permukaan tanah, sebenar nya fungsi plastik cor lebih dari pada hanya sebagai separator  saja. Karena kelenturan serta kekuatan yang tinggi plastik cor juga sangat sering digunakan sebagai pembungkus barang-barang besar atau paket besar yang akan dikirim ke suatu tempat.

Berbagai Fungsi Dan Penjelasan Dari Material Geocell

Berbagai Penjelasan Dari Material Geocell

Geocell adalah merupakan salah satu produk material yang saat ini  banyak dipakai oleh para teknisi lapangan sebagai alat untuk penyeimbang dan penambah daya dukung terhadap tanah yang ada di daerah tebing, selain itu material ini sendiri merupakan salah satu material sel yang berbentuk 3 dimensi yang terbuat dari beberapa lembaran seperti High Density Polyethylene. 

Fungsi Geocell 

Pemanfaatan produk dengan menggunakan material ini pada perkuatan lereng dengan pemilihan bahan isian yang tepat dapat menstabilkan kondisi tanah secara efektif dengan menahan tanah yang berada di belakangnya dari bahaya longsor.

"Geocell"

Penempatan material ini akan meningkatkan kekakuan lapis timbunan dan daya dukung tanah dasar sekaligus mengurangi deformasi permanen tanah yang berada di bawahnya.

  1. Granular
  • Mengurangi tekanan hidrostatik dengan membatasi gaya di dalam sel hingga bawah sel. 
  • Membentuk aliran dengan mengarahkan air permukaan tanah ke permukaan sel.  
  • Menghilangkan gerusan sisi timbunan (flanking) dan alur timbunan yang tidak rata (undercutting).
  • Membatasi / menahan pergerakan partikel timbunan akibat tekanan gravitasi dan aliran air pada konstruksi perkuatan lereng.
  • Membentuk lapisan fleksibel yang kuat dan tahan lama.
  1. Tanah isian dengan vegetasi
  • Mengurangi energi hidrolik, membatasi gaya di dalam maupun di bawah sel.
  • Meningkatkan ketahanan lereng secara alami sekaligus melindungi akar vegetasi di atasnya.
  • Dapat mengarahkan aliran air dari atas (distribusi aliran antar sel) pada konstruksi perkuatan lereng.
  •  Menjaga media tanah tidak mudah kehilangan air / kering. 
  1. Beton
  • Sebagai rangkaian sambungan ekspansi yang fleksibel.
  • Meningkatkan stabilitas lereng curam.

Aplikasi Penggunaan Pada Geocell 

  • Load support, soil stabilization 
  • Slope and channel protection     
  • Retaining wall  ( Dinding penahan tanah )
  • Pemasangan Geocell sebagai perkuatan lereng atau timbunan diatas tanah lunak dapat disertai dengan penggunaan geotextile sebagai lapis pemisah (geotextile separator).

Keunggulan Geocell

  • Bahan material ringan, kuat dan fleksibel dengan usia pakai yang lama.
  • Mampu mengurangi ketebalan pada timbunan dan berat elemen pendukung struktural (weight of structural support element).
  • Memberikan pengurangan tegangan lebih dari 30% saat menopang agregat di bawah perkerasan, memungkinkan material tanah dasar menahan lebih dari 10 kali jumlah aplikasi beban siklik (cyclic load).
  • Pemasangan yang cepat dan mudah.
  • Tahan terhadap efek kimia dan biologi tanah.
  • Menambah kekuatan / kekakuan (stiffness) pada timbunan lapis pondasi atas (struktur perkerasan lentur/ fleksibel) dan stabilitas lereng.

Modular Tank Sebagai Sub Drainase

Pada sebuah taman kota terkadang kita menemukan sebuah masalah yang cukup menyebalkan sekaligus dapat menurunkan tingkat estetika dalam sebuah taman. Apalagi jika ditambah dengan hujan yang sangat deras bisa bisa masalah tersebut bisa menjadi sangat merusak. Masalah tersebut adalah banjir. Banyak orang yang berpikir kalau sebuah taman tidak perlu memiliki sebuah sistem drainase, karena taman memiliki tanah yang dapat menyerap air hujan dengan mudah, namun sebenarnya tidaklah demikian. Sebuah taman harus tetap memiliki sistem drainase yang memadai untuk mencegah genangan atau banjir pada taman.

 

Sistem drainase yang memadai juga semakin dibutuhkan jika ukuran dari taman tersebut sangat besar, sehingga potensi terjadinya genangan dan banjir besar juga. Selain taman sistem drainase juga dibutuhkan di berbagai bentuk proyek konstruksi yang bersifat masif, seperti proyek perumahan, perkantoran dan lain sebagainnya.

 

Maka dari itu diperlukan sebuah material yang memiliki fungsi sebagai sub drainase pada taman dan berbagai proyek konstruksi masif lain nya. Namun material apakah itu?

 

Mengenal Material Modular Tank

 

Modular Tank / sigma tank / drainage tank adalah material plastik PE daur ulang yang memiliki fungsi sebagai penyimpanan air di bawah tanah. Produk ini memiliki 2 pengaplikasian utama yang juga paling populer digunakan, yaitu produk ini sebagai sumur resapan dan penyimpanan air hujan. Kedua pengaplikasian tersebut memiliki satu tujuan yang sama, yaitu sebagai pencegah genangan dan banjir pada permukaan tanah.

 

Produk ini menjadi sangat populer dikarenakan efektifitas dan kekuatan dari material ini yang sangat tinggi, seperti produk ini memiliki ruang kosong mencapai 90% sehingga dapat menampung air dalam jumlah yang sangat besar. Selain itu produk ini memiliki ketahanan hampir dalam segala aspek, mulai dari fisik sampai dengan bahan kimiawi.

 

Selain dua pengaplikasian utama dari produk ini sebenar nya memiliki beberapa jenis pengaplikasian yang belum disebutkan. Pengaplikasian tersebut adalah infiltration trench atau parit resapan. Lalu apa itu parit resapan? dan bagaimana jenis pengaplikasian tersebut dapat menjadi solusi banjir pada area taman?

"Modular Tank"

Infiltration Trench Menggunakan Modular Tank

 

Infiltration trench adalah parit buatan yang berfungsi sebagai sub drainase, karena memang parit resapan tidak memiliki spesifikasi yang bisa menjadikan nya sebagai drainase utama. Infiltration trench dengan produk ini adalah pilihan yang tepat karena material ini dapat mengalirkan air dengan cepat.

 

Produk ini sebagai infiltration trench memang bukan pengaplikasian yang populer namun efektifitas dan ketahanan nya bisa menyamai dengan sistem drainase utama. Produk ini akan diletakkan di dalam tanah lalu akan dilapisi dengan geotextile non woven. Produk ini juga diletakan dengan cara memanjang seperti parit. Yang menjadi pembeda infiltration trench dengan sistem drainase lainya adalah kemampuan infiltration trench yang dapat berfungsi sebagai sumur resapan.

 

Air yang masuk kedalam produk ini akan langsung diserap kembali kedalam tanah, dengan disaring dengan geotextile non woven. Namun jika volume air yang masuk kedalam infiltration trench terlalu banyak maka air tersebut akan dialirkan menuju lokasi yang sudah di tentukan, biasa nya adalah sungai, danau atau sistem drainase utama. Maka dari itu penggunaan infiltration trench sangat cocok diaplikasikan pada taman yang mempunyai media tanah yang besar.

Material Geobag Sebagai Tanggul Penahan Luapan Sungai

"Geobag"

Geobag. Pencegahan banjir luapan sungai dan banjir rob saat musim hujan deras tiba perlu dilakukan guna mengantisipasi hal buruk yang bisa terjadi kapan saja. Seperti yang sudah banyak terjadi di beberapa lokasi di Indonesia, untuk mencegah banjir salah satu solusinya yaitu dengan cara membuat tanggul menggunakan karung plastik bekas yang diisi dengan material sekitar.

Namun pembuatan tanggul dengan menggunakan karung plastik bekas memiliki banyak kekurangan. Jika terlalu lama terendam banjir, terkena panas matahari dan gerusan aliran deras air banjir akan mudah rusak dan ambrol. Untuk mengatasi hal tersebut dibutuhkan solusi dalam pembuatan tanggul menggunakan material khusus, yaitu dengan mengaplikasikan material geotextile non woven yang dibuat menjadi seperti karung yang diisi material sekitar. Lalu bagaimana material ini dapat menjadi penahan luapan air sungai yang tepat?

"Geobag"

Tanggul Sungai Dengan Geobag

Geobag adalah material berbentuk karung yang dibuat menggunakan bahan geotextile non woven yang memiliki ketebalan yang bervariasi dan ukuran karung yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Sehingga tanggul geobag adalah tanggul yang dibuat menggunakan material karung geotextile non woven. Tujuan material ini dibuat adalah menjadi material perkuat dan penahan arus air agar tidak mengikis badan perairan untuk mencegah tanah longsor. Walaupun perannya sangat penting, namun penggunaan geobag untuk mencegah erosi air lebih terjangkau jika dibandingkan dengan material perkuat lainnya. Melihat fungsi geobag yang seperti itu membuat banyak orang yang mulai membuat material ini sebagai penahan air rob saat musim hujan tiba, dan hasilnya pun sangat memuaskan.

Dalam upaya pencegahan banjir, tanggul material ini berfungsi untuk mengalihkan aliran air masuk ke pemukiman dan jalan. Sehingga diperlukan cara penyusunan tanggul yang benar agar tanggul yang dibangun dapat berfungsi secara optimal. Untuk membuat tanggul dengan material ini diperlukan juga teknisi lapangan yang ahli dan berpengalaman dibidangnya. Karena diperlukan juga pengetahuan cara pengisian dan penyusunan material yang benar, sehingga tanggul yang dibuat tidak mudah jebol.

Kolam Dengan Menggunakan Geomembrane

Geomembrane

Saat ini, kolam terpal menjadi salah satu trik meminimalisir biaya dalam usaha budidaya pada ikan. Namun, tetap saja penggunaan terpal sebagai kolam ikan masih memiliki banyak kekurangan, di antaranya adalah terpalnya yang rentan bocor, tidak tahan panas dan hujan, serta masa pakai yang tidak begitu lama. Dari kekurangan-kekurangan tersebut, muncullah inovasi baru dengan hadirnya material geomembrane.

Namun sebelum itu kita mengenal apa itu kolam terpal. Material ini adalah salah satu material Geosynthetics yang banyak digunakan di Indonesia. Material ini bersifat kedap air sehingga dipergunakan sebagai lapisan kedap embung, kolam limbah, Waterway, dan Tempat pembuangan akhir.

Lalu mengapa material ini bisa dijadikan kolam?

 

Itu karena material ini adalah lapisan plastik serbaguna yang juga bisa dijadikan untuk kolam budidaya ikan. Di Indonesia sendiri, terdapat 2 jenis geomembrane yang paling dikenal oleh masyarakat, yaitu HDPE dan LDPE.

 "Geomembrane"

Keduanya tentunya memiliki perbedaan serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Namun, namun yang paling tepat untuk dijadikan sebagai kolam ikan atau tambak adalah geomembrane HDPE, karena material tersebut terbuat dari polietilen densitas tinggi sehingga membuatnya lebih tahan lama. Kelebihan lain dari HDPE adalah tahan terhadap tusukan, sehingga dapat diterapkan pada tanah jenis apapun, tahan panas, tanah korosi, dan bahkan tahan terhadap zat asam.  Maka tak heran jika geomembrane HDPE disebut dapat tahan lebih dari 10 tahun pemakaian. Dengan menggunakan geomembrane sebagai bahan pembuatan kolam ikan, akan menjadi sangat hemat bukan? karena anda tidak perlu membuat kolam baru hingga lebih dari 10 kali pemakaian.

Keuntungannya

Dengan menggunakan material ini sebagai kolam adalah kehidupan ikan akan lebih sehat. Hal ini dikarenakan kolam terpal sangat mudah untuk diawasi dan dikontrol, sehingga dapat menghindari serangan hama dan penyakit. Bahkan persentase hidup ikan dapat mencapai 95 persen.

 Suhu Air Lebih Stabil

Budidaya ikan dengan menggunakan kolam terpal juga mampu menahan fluktuasi suhu pada kolam. Hal ini berkaitan dengan sifat material yang tidak menyerap panas.

 Ikan Tidak Bau Tanah

Ikan yang dihasilkan dari kolam terpal tidak menimbulkan bau tanah bila dibandingkan dengan ikan yang dibudidayakan di kolam tanah. Biasanya, ikan yang tidak bau tanah akan lebih diminati oleh konsumen.